PILIH T = PK ATAU T = ND
Oleh: Bambang Widodo
Sejak dunia ini tercipta sudah ada dua kekuatan yaitu kekuatan positif dan kekuatan negatif. Kekuatan positif disimbolkan dengan tanda plus (+) dan kekuatan negatif dengan tanda minus (-). Berbagai kegiatan yang didasari oleh kekuatan positif akan selalu mendapatkan nilai tambah. Berbagai kegiatan yang didasari oleh kekuatan negatif akan mendapatkan nilai kurang
Segala kegiatan yang positif selalu bersifat konstruktif (disingkat PK) artinya selalu bersifat membangun, mengembangkan, memperbaiki, mendamaikan, membahagiakan
Segala kegiatan yang negatif selalu bersifat destruktif (disingkat ND), artinya selalu bersifat merusakkan, mengurangi, menghancurkan, menyengsarakan
Dengan adanya dua kekuatan ini menunjukkan adanya dua JALAN KEHIDUPAN yaitu JALAN TUHAN dan jalan setan.
Oleh: Bambang Widodo
Sejak dunia ini tercipta sudah ada dua kekuatan yaitu kekuatan positif dan kekuatan negatif. Kekuatan positif disimbolkan dengan tanda plus (+) dan kekuatan negatif dengan tanda minus (-). Berbagai kegiatan yang didasari oleh kekuatan positif akan selalu mendapatkan nilai tambah. Berbagai kegiatan yang didasari oleh kekuatan negatif akan mendapatkan nilai kurang
Segala kegiatan yang positif selalu bersifat konstruktif (disingkat PK) artinya selalu bersifat membangun, mengembangkan, memperbaiki, mendamaikan, membahagiakan
Segala kegiatan yang negatif selalu bersifat destruktif (disingkat ND), artinya selalu bersifat merusakkan, mengurangi, menghancurkan, menyengsarakan
Dengan adanya dua kekuatan ini menunjukkan adanya dua JALAN KEHIDUPAN yaitu JALAN TUHAN dan jalan setan.
I. JALAN TUHAN
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai JALAN TUHAN adalah sbb:
Surat Ibrahim ayat 1: “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” dan surat An Nahl 125: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
II. JALAN SETAN.
Mengenai jalan setan ditunjukkan dalam surat Thaahaa ayat 116: ”Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang”
Pembangkangan iblis/Setan ini adalah merupakan tindakan yang negatif destruktif.
Negatifitas setan ini juga ditunjukkan dalam Surat Al A'raaf ayat 16: Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus". dan Surat Al Hijr ayat 39: Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya".
Jalan Tuhan direpresentasikan sebagai kekuatan positif dan jalan setan direpresentasikan sebagai kekuatan negatif.
Segala kegiatan yang positif selalu bersifat konstruktif, artinya selalu bersifat membangun, mengembangkan, mendamaikan, membahagiakan, menyejukkan, memperbaiki.
Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan hal ini ialah surat Ar Ra'd ayat 29: ”Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”. Dan Surat Al Muthaffifin ayat 22:”Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga)”.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai JALAN TUHAN adalah sbb:
Surat Ibrahim ayat 1: “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” dan surat An Nahl 125: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
II. JALAN SETAN.
Mengenai jalan setan ditunjukkan dalam surat Thaahaa ayat 116: ”Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang”
Pembangkangan iblis/Setan ini adalah merupakan tindakan yang negatif destruktif.
Negatifitas setan ini juga ditunjukkan dalam Surat Al A'raaf ayat 16: Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus". dan Surat Al Hijr ayat 39: Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya".
Jalan Tuhan direpresentasikan sebagai kekuatan positif dan jalan setan direpresentasikan sebagai kekuatan negatif.
Segala kegiatan yang positif selalu bersifat konstruktif, artinya selalu bersifat membangun, mengembangkan, mendamaikan, membahagiakan, menyejukkan, memperbaiki.
Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan hal ini ialah surat Ar Ra'd ayat 29: ”Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”. Dan Surat Al Muthaffifin ayat 22:”Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga)”.
Sebaliknya segala kegiatan yang negatif selalu bersifat destruktif, artinya selalu berakibat merusakkan, mengurangi, menghancurkan, menyengsarakan, sebagaimana dijelaskan dalam surat 17. Al Israa' ayat 53: ”.... Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”, surat Al Mujaadilah ayat 19: ”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi”, surat An Nuur ayat 21: ”.... maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar....”
Jalan Tuhan adalah jalan agama universal (Islam) yang bisa diterapkan untuk semua manusia. Jalan setan adalah segala bentuk kegiatan yang berlawanan dengan agama yang selalu berakibat merusakkan, menghancurkan, merugikan, menyengsarakan.
Islam sebagai agama universal ditunjukkan dalam surat Saba' ayat 28: “Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.
Indikator bahwa orang sudah menjalankan agama dengan baik dapat dengan mudah dilihat pada perilakunya atau tindakan-tidakannya. Jika perilaku-perilaku atau tindakan-tindakannya bersifat positif-konstruktif maka ia telah menjalankan agama dengan benar. Sebaliknya jika perilaku-perilakunya bersifat negatif-destruktif maka ia belum beragama dengan benar, dengan kata lain ia masih mengikuti jalan setan.
Konsekwensi perilaku manusia selalu mengikuti hukum kausalitas (hukum sebab – akibat). Dalam ajaran agama hasil akhir dari suatu perbuatan akan memperoleh balasan berupa Sorga atau Neraka. Sorga merupakan balasan atas suatu perbuatan positif-konstruktif yang antara lain berupa kebahagiaan, kenikmatan, ketentraman, kesejahteraan, kedamaian dunia dan akhirat. Dan Neraka merupakan balasan atas suatu perbuatan negatif, yang antara lain berupa kesengsaraan, kenistaan, kehancuran., kerugian.
Dengan dasar ayat-ayat diatas maka saya coba untuk membuat sebuah rumus yang bertujuan untuk memudahkan identifikasi apakah kita sudah berada atau memilih jalan Tuhan atau jalan setan. Rumus dimaksud adalah T = PK = JT = S DAN T = ND = JS = N (T=Tindakan, PK=Positif-Konstruktif, JT=JalanTuhan, S=Surga, ND = NegatifDestruktif, N = Neraka). Berdasarkan pada kaidah yang mendasarinya PK selalu bersifat membangun dan mengembangkan, mendamaikan, membahagiakan sedangkan ND selalu bersifat menghancurkan, merusakkan, menyengsarakan, menistakan.
Cara membaca rumus tersebut adalah jika (T)indakan kita bersifat Positif Konstruktif (PK) berarti kita berada dijalan Tuhan (JT) dan balasannya adalah (S)orga. Dan jika (T)indakan kita bersifat Negatif Destruktif (ND) berarti kita masih berada di Jalan Setan (JS) dengan balasan Neraka.
Manusia memiliki kebebasan menentukan pilihannya sendiri-sendiri untuk menetapkan hasil akhir yang hendak dicapai dalam hidup ini. Namun pada dasarnya setiap manusia menginginkan Sorga tetapi tidak tahu caranya. Sorga terdiri dari dua bagian yaitu sorga dunia dan sorga akhirat. Sorga dunia langsung bisa dirasakan oleh semua orang yang telah berpikir, bertindak dan berperilaku positif - konstruktif dengan kata lain telah menjalankan syariat agama (Islam) dengan benar yang berupa kesenangan kebahagiaan kedamaian ketentraman, yang mana sifatnya tidak langgeng, fluktuatif karena manusia belum bisa lepas sepenuhnya dari kekuatan negatif. Sedangkan sorga akhirat akan dirasakan pada kehidupan kedua yang terjadi setelah kehidupan dunia berakhir yang berupa kebahagiaan abadi dimana manusia sudah sepenuhnya lepas dari kekuatan negatif.
Tentu semua manusia menginginkan hidup berkecukupan, sejahtera, bahagia lahir dan batin, tenang tentram damai, nikmat, selamat, sehat, kuat, perkasa.. Itu adalah fitrah manusia. Tidak ada manusia yang menginginkan hidup sengsara.
Jalan Tuhan itu sebenarnya sederhana dan mudah bagi mereka yang memahami makna kehidupan ini. Oleh karena itu untuk mewujudkan keinginan hidup bahagia tenang tentram dan damai itu juga sederhana dan mudah, yaitu mengikuti JALAN TUHAN selalu berpikir dan bertindak positif – konstruktif. Selalu mengarahkan Tindakannya sama dengan PK dan menghindari segala Tindakan yang bersifat ND.
Contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari
1. Bagi pegawai yang datang kekantor terlambat itu PK atau ND. Jelas ND karena merugikan perusahaan; gaji yang kita terima pada hakekatnya adalah didasarkan pada jumlah jam kerja normal yang telah ditetapkan perusahaan.
2. PK – menjalin komunikasi yang baik dengan tetangga, relasi, rekan bisnis dan siapa saja dengan mengucapkan kata-kata yang bagus yang bisa mendekatkan hubungan, yang bisa memotivasi orang, yang bisa menumbuhkan semangat kerja, yang bisa menambah eratnya hubungan pertetanggaan, yang bisa meningkatkan persaudaraan.
3. Membuat suasana kampung aman tentram menyenangkan=PK
4. menciptakan suasana rumah tangga yang menyenangkan, menentramkan = PK
5. Dalam diskusi mau menerima pendapat orang lain tidak ”ngeyel” = PK
6. Mau mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian = PK
7. Mengganggu ketentraman tetangga dengan membunyikan musik keras-keras = ND
8. Membabat hutan seenaknya = ND
9. Mau terus belajar sepanjang hayat=PK
10. Menghargai pendapat orang lain=PK
11. Bisa Menerima perbedaan=PK
12. Memaafkan dan melupakan kesalah orang=PK
Dengan menggunakan rumus ini maka kita diharapkan bisa memilih tindakan-tindakan yang T=PK dan menghindari T=ND. Beragama yang benar itu ternyata mudah.
2 komentar:
1. Setiap saat kita dihadapkan dengan dua pilihan utama : jalan Allah dan Jalan Syaitan.
Jalan Allah di ujung ada kenikmatan yang menunggu, seperti kenikmatan yang telah diberikan diberikan kepada hamba2 Allah : para nabi, para salihin, para muggarobin, yang ikhlas, yang senang dan yang terpaksa mengikuti jalan Allah. Yang tidak mau mengikuti jalan Allah, pasti mengikuti jalan syaitan.
Jalan syaitan wa lau di pangkalnya banyak kesenangan dilihat, namun di ujungnya nerakalah tempatnya.
2. Ayat 36 dari Az-Zuhkruf [43] sangat jelas menerangakan bagaimana pengajaran Allah dan bujuk rayu syaitan itu selalu mengiringi manusia.
3. Jalan terbaik agar kita dapat selalu mengikuti jalan Allah adalah selalu BERZIKIR KEPADA ALLAH,. - ingat kepada Allah dengan segala sifat2-Nya - yang pasti Allah mengasihi dan menyayangi kita para hamba-Nya.
Sebuah hadits dari at-tirmidzi menyatakan bahwa Allah lebih suka kepada orang2 yang berzikir kepada-Nya daripada orang2 yang selalu mengemis kepada-Nya. Dia berikan berbagai kelebihan kepada orang yang berzikir kepada-Nya jauh lebih besar dari yang diberikan kepada orang yang meminta-Nya memberikan sesuatu.
Terima kasuh telah memposting artikel yang menarik ini. Semoga ada manfaatnya.
1. Setiap saat kita dihadapkan dengan dua pilihan utama : jalan Allah dan Jalan Syaitan.
Jalan Allah di ujung ada kenikmatan yang menunggu, seperti kenikmatan yang telah diberikan diberikan kepada hamba2 Allah : para nabi, para salihin, para muggarobin, yang ikhlas, yang senang dan yang terpaksa mengikuti jalan Allah. Yang tidak mau mengikuti jalan Allah, pasti mengikuti jalan syaitan.
Jalan syaitan wa lau di pangkalnya banyak kesenangan dilihat, namun di ujungnya nerakalah tempatnya.
2. Ayat 36 dari Az-Zuhkruf [43] sangat jelas menerangakan bagaimana pengajaran Allah dan bujuk rayu syaitan itu selalu mengiringi manusia.
3. Jalan terbaik agar kita dapat selalu mengikuti jalan Allah adalah selalu BERZIKIR KEPADA ALLAH,. - ingat kepada Allah dengan segala sifat2-Nya - yang pasti Allah mengasihi dan menyayangi kita para hamba-Nya.
Sebuah hadits dari at-tirmidzi menyatakan bahwa Allah lebih suka kepada orang2 yang berzikir kepada-Nya daripada orang2 yang selalu mengemis kepada-Nya. Dia berikan berbagai kelebihan kepada orang yang berzikir kepada-Nya jauh lebih besar dari yang diberikan kepada orang yang meminta-Nya memberikan sesuatu.
Terima kasuh telah memposting artikel yang menarik ini. Semoga ada manfaatnya.
Posting Komentar